Google Bard Akhirnya Dirilis. Akses Awal Untuk Pixel Superfans
-Baca Juga
![]() |
Bard (foto:9to5Google) |
BerandalIntelek - Setelah mendapat kritik karena tak kunjung merilis bard, Google akhirnya membuka akses kecerdasan generatif yang mirip dengan GPT-3 dan GPT-4 milik OpenAI. Akses pertama diberikan kepada beberapa Pixel Superfans-nya.
Seperti dikutip dari 9to5Google Sebenarnya, peluncuran Bard sendiri sudah diumumkan sejak bulan Februari lalu. Namun alih-alih sedang menguji kecerdasan buatanya itu, Bard muncul tanpa jendel peluncuran yang jels. Seperti dikutip dari 9to5google Google mengatakan kecerdasan buatan itu sedang diuji oleh program Trusted Testernya. Dan kini, Google mengatakan pengujian dilakuka ke grup lain.
![]() |
Google Pixel |
Bard diumumkan pada bulan Februari tanpa jendela peluncuran yang jelas. Pada saat itu, perusahaan mengatakan bahwa mereka akan menguji kecerdasan buatan tersebut dengan program Trusted Tester-nya. Sekarang Google memperluas pengujian ke grup lain.
Sementara, 9to5Google mengabarkan email telah dikirim ke Pixel Superfans dari Google yang memperlua undangan untuk menggunakan Bard lebih awal. Pemberitahuan itu sekaligus menegaskan bawha akses terbuka untuk Bard akan benar-benar dilakukan.
Isi email tersebut adalah:
"Temukan Bard, percobaan awal oleh Google yang memungkinkan Anda berkolaborasi dengan kecerdasan buatan generatif. Kami ingin menawarkan Anda – sebagai anggota komunitas Pixel Superfan kami – akses awal sehingga Anda dapat memulai segera setelah Bard diluncurkan, dan berbagi masukan Anda.
Kami sangat ingin mendengar bagaimana orang mulai menggunakan Bard, namun kami juga tahu bahwa model bahasa besar tidak selalu benar. Masukan dari berbagai pakar dan pengguna akan membantu Bard meningkatkan kualitasnya."
![]() |
(Foto : Search Engine Journal) |
Detail Teknis
Sementara mengutip dari Search Engine Journal Bard adalah sebuah platform yang didukung oleh model bahasa besar yang dioptimalkan untuk penelitian, yakni LLM (Large Language Model). Platform ini dirancang untuk melengkapi pengalaman pencarian Google dengan memberikan pengguna kemampuan untuk memeriksa respon atau mengeksplorasi sumber-sumber di seluruh web.
Namun, Bard bukanlah bagian dari mesin pencarian Google, melainkan sebuah halaman web mandiri dengan kotak pertanyaan tunggal.
Google mengambil pendekatan hati-hati dalam peluncuran Bard karena kekhawatiran terhadap teknologi chatbot yang tidak dapat diprediksi dan kadang-kadang tidak dapat diandalkan seperti yang ditunjukkan oleh pesaing. Namun, Google berupaya untuk mengurangi masalah ini dengan memungkinkan pengguna untuk memilih dari beberapa konsep respon Bard.
Bard akan terus berkembang dengan penambahan model-model bahasa canggih pada masa mendatang. Semakin banyak orang menggunakan LLM, semakin baik juga kemampuan platform ini dalam memprediksi respon yang membantu. Meskipun Google mengakui bahwa LLM kadang-kadang dapat menghasilkan informasi yang bias, menyesatkan, atau palsu, pengguna dapat terus berkolaborasi dengan Bard dengan mengajukan pertanyaan lanjutan atau meminta jawaban alternatif.
Dengan peluncuran Bard secara bertahap, Google berharap dapat mengadopsi teknologi AI baru dengan lebih baik sambil mempertahankan profitabilitas bisnis mesin pencari mereka. Ini menunjukkan bahwa Google berupaya untuk terus meningkatkan kualitas layanannya untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
Sudah Bisa Dicoba
Seperti halnya chatbot yang dikembangkan oleh OpenAI dan Microsoft, Bard belum dirilis untuk pengguna umum karena adanya kekhawatiran akan terciptanya informasi yang tidak dapat dipercaya serta adanya potensi bias terhadap kelompok tertentu.
Google menyadari adanya masalah tersebut dan berkomitmen untuk membawa Bard ke pasar dengan bertanggung jawab.
Saat ini, Bard sudah dapat dicoba oleh pengguna melalui situs Bard.google.com. Namun, layanan ini baru tersedia di Amerika Serikat dan Inggris, meskipun akan diperluas ke negara lain dan bahasa yang lebih banyak di masa depan.
Pengguna yang ingin mencoba layanan Bard dari luar wilayah tersebut dapat mengaksesnya melalui jaringan VPN. Namun, Google menetapkan syarat bahwa pengguna harus memiliki alamat Gmail untuk mendaftar dan tidak dapat menggunakan akun email dari Google Workspace.
SUMBER : 9to5Google, SEARCH ENGINE JOURNAL