Kecanggihan Teknologi VR Dipakai Dalam Pemeriksaan Kasus Video Kebaya Merah
-Baca Juga
BerandalIntelek- Teknologi Virtual Reality (VR) digunakan penyidik polisi untuk memeriksa tersangka video asusila Kebaya Merah. Penggunaan teknologi ini agar tersangka lebih leluasa menyampaikan latar belakang pembuatan konten asusila, tanpa harus bersentuhan langsung dengan tim dokter biddokkes Polda Jatim yang memeriksanya.
Dikutip dari iNews Jatim, alasan melibatkan penggunaa teknologi VR dalam pemeriksaan ini, agar tersangka AH lebih bebas bercerita secara santai dengan menggunakan kamera oculus. "Sehingga harapanya pelaku bisa secara luwes dieksplorasi tentang yang terjadi kepadanya," ungkap Kepala RS Bhayangkara Kombes Pol Agung Hadi Wijanarko.
Selain alasan tersebut, juga karena tersangka diduga mengalami masalah kepribadian dan memegang kartu kuning, alias pernah dirawat di salah satu RS di Surabaya.
Lantas seperti apa alat ini bekerja dan digunakan untuk memeriksa tersangka ?
![]() |
Virtual Reality (foto:dirolu.my.id) |
Virtual Reality (VR) adalah teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan lingkungan dunia maya dan disimulasikan dengan komputer. Dengan menggunakan teknologi ini, pengguna bisa seolah berada dalam lingkungan tersebut.
Dengan teknologi VR, pengguna tergiring masuk ke alam virtual yang sama sekali tak bersentuhan dengan dunia nyata. Dengan kata lain, teknologi VR bekerja dengan memanipulasi otak penggunanya sehingga seolah alam virtual yang dilihatnya adalah nyata.
Inilah yang menjadi alasan digunakanya teknologi VR untuk memeriksa AH. Dengan menggunakan teknologi ini, tersangka menjadi lebih nyaman dan leluasi menceritakan latar belakang pembuatan konten po**o.
Karena tidak bersentuhan langsung, tersangka bisa leluasa menceritakan isi pikiranya kepada tim kesehatan tanpa gugup. Dengan kata lain, dia lebih mudah untuk dieksplorasi.